Inilah Jenis Penyakit Usus yang Sering di Derita

Inilah Jenis Penyakit Usus yang Sering di Derita

Inilah Jenis Penyakit Usus yang Sering di Derita – Penyakit usus besar ada beragam jenisnya, mulai dari yang ringan seperti konstipasi hingga serius misalnya kanker usus. Namun, berbagai langkah pencegahan dapat dilakukan untuk melindungi usus besar dari penyakit tersebut sekaligus menjaga kesehatan saluran pencernaan.  Usus besar atau kolon berperan untuk mengubah sisa makanan menjadi tinja dan menyerap air. Jika usus besar terserang penyakit, proses penyerapan air dan pembentukan feses dalam tubuh akan terganggu. Penyakit usus besar dapat menimbulkan gejala berupa perut kembung, sering kentut atau tidak bisa kentut sama sekali, nyeri perut, sembelit, atau diare.

Polip Usus

Polip usus besar adalah benjolan kecil yang terbentuk di lapisan usus besar. Meski kebanyakan polip usus besar tidak berbahaya, tetapi seiring bertambahnya waktu beberapa kasus polip dapat berkembang menjadi kanker usus besar. Sebagian besar penderita polip usus besar tidak mengalami gejala apa pun. Namun, sebagian mungkin mengalami tinja berdarah, diare yang berlangsung lama, dan kram perut.

Baca Juga : Organ Tubuh yang Bisa Kamu Donorkan Jika Kamu Berminat

Kanker Kolorektal

Sebagian besar kanker kolorektal dimulai dengan pertumbuhan polip pada usus besar. Hal ini karena beberapa jenis polip memiliki potensi untuk tumbuh menjadi kanker. Stadium kanker kolorektal tergantung pada seberapa besar pertumbuhan jaringan di dalam dinding usus besar dan apakah kanker telah menyebar keluar usus besar.

Sindrom Iritasi Usus Besar

Penyebab pasti sindrom iritasi usus besar juga belum diketahui. Namun, kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masalah sistem saraf di usus besar, gangguan otot di lapisan usus, dan infeksi berat di saluran pencernaan. Sindrom iritasi usus besar menjadi salah satu gangguan yang umum memengaruhi saluran pencernaan. Gejala yang ditimbulkan meliputi diare berulang, kram perut, dan perut kembung.

Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan, termasuk usus besar. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit autoimun yang terjadi ketika sel kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat. Gejala yang dapat muncul meliputi sakit perut, diare berkepanjangan, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, atau buang air besar berdarah.

Obstruksi Usus Besar

Obstruksi usus besar terjadi akibat penyumbatan di usus besar yang menyebabkan gangguan pembuangan sisa pencernaan. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit dan kram perut, muntah, perut kembung, tidak bisa buang gas atau kentut, dan sembelit. Jika penyumbatan sudah parah, usus besar bisa saja mengalami kerusakan atau robek. Bila hal ini terjadi, penderitanya bisa mengalami nyeri perut yang parah, keringat dingin, serta gelisah dan perlu segera ditangani oleh dokter.

Wasir

Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan di bagian bawah usus besar. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus yang terjadi akibat mengejan saat buang air besar, diare berkepanjangan, kurangnya konsumsi serat, dan kebiasaan sering mengangkat benda berat.

Wasir juga sering kali disertai gejala lain, seperti gatal di sekitar anus, munculnya benjolan keras atau lunak di anus, nyeri anus terutama saat duduk, dan perdarahan dari anus saat buang air besar.

Usus Buntu

Usus buntu adalah peradangan pada usus buntu, yaitu kantong kecil yang terhubung ke pangkal usus besar. Peradangan paling sering muncul karena sisa makanan yang terjebak di usus buntu dan menimbulkan infeksi bakteri, sehingga usus buntu meradang, membengkak, dan berisiko pecah.

Tanda awal usus buntu berupa nyeri di perut bagian kanan bawah yang memberat saat berdiri atau berjalan, mual, muntah, demam dan kehilangan nafsu makan. Bila kondisinya memburuk, penderita usus buntu bisa mengalami nyeri perut hebat yang terasa di seluruh perut, gelisah, dan pingsan.

Radang Usus Besar

Radang usus besar atau kolitis paling sering ditandai dengan diare yang terjadi berulang. Kondisi ini juga sering kali disertai dengan gejala lain, seperti nyeri perut dan muntah. Penyebab radang usus besar belum diketahui secara pasti, tetapi ada dugaan penyakit ini dipicu oleh respons berlebih sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri atau zat lain yang masuk ke usus, misalnya protein susu.

Tips untuk Menghindari Agar Kulit Tidak Bersisik

Tips untuk Menghindari Agar Kulit Tidak Bersisik

Tips untuk Menghindari Agar Kulit Tidak Bersisik – Kulit bersisik menandakan terkelupasnya lapisan kulit mati, sebagai akibat dari rusaknya lapisan luar kulit (yang mengandung campuran sel kulit mati dan minyak alami) sehingga elastisitas kulit pun berkurang. Kerusakan tersebut menyebabkan proses regenerasi kulit terhenti. Akibatnya, kulit Anda akan menjadi mengelupas dan bersisik. Kulit kering bersisik terjadi akibat hilangnya air dari lapisan kulit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan sinar UV berlebih dan berbagai kondisi medis tertentu, seperti psoriasis, dermatitis, dan iktiosis. Berbagai langkah sederhana bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kulit kering bersisik.

Lapisan kulit terluar (epidermis) terdiri dari campuran sel kulit mati dan minyak alami yang membantu kulit menahan air dan menjaga kelembapannya. Jika lapisan epidermis rusak dan tidak dapat mempertahankan kelembapan alami kulit, atau jika proses regenerasi sel kulit terganggu, Anda akan mengalami kulit kering bersisik. Sekitar 30.000–40.000 sel kulit akan digantikan dengan sel kulit yang baru setiap harinya. Namun, pada beberapa kasus, seperti terpapar sinar UV berlebih dan menderita kondisi medis tertentu, proses pergantian sel kulit bisa terganggu. Akibatnya, sel kulit menjadi menumpuk dan menyebabkan kulit kering bersisik.

Baca Juga :  Keuntungan dan Sisi Positif Mendonorkan Darah

Cara Mencegah Kulit Kering Bersisik

Kulit kering bersisik bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Jika kulit kering bersisik timbul pada area yang tertutup, kondisi ini hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, jika kulit kering bersisik terjadi pada area yang terbuka, seperti wajah, leher, dan tangan, kondisi ini dapat menurunkan kepercayaan diri penderitanya. Agar hal tersebut tidak terjadi, ada beberapa tips pencegahan kulit kering bersisik yang bisa dilakukan, antara lain.

  • Jangan mandi atau berendam di dalam air lebih dari 10 menit.
  • Gunakan sabun mandi yang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti parfum, alkohol, dan sodium lauryl sulfate (SLS).
  • Keringkan kulit yang basah dengan menggunakan handuk secara lembut setelah mandi.
  • Oleskanlah losion atau pelembap ke kulit segera setelah mandi.
  • Lakukan eksfoliasi secara rutin agar sel kulit mati tidak menumpuk.
  • Oleskan sunscreen dengan minimal SPF 30 ketika akan bepergian ke luar ruangan pada siang hari.
  • Kelola stres dengan bijak, misalnya dengan melakukan hal-hal yang disukai atau melakukan teknik relaksasi.
  • Hindari paparan sinar matahari berlebih, misalnya dengan menggunakan pakaian berlengan panjang dan menggunakan topi saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Konsumsi setidaknya 8 gelas air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Jangan merokok karena kandungan nikotin dalam rokok dapat merusak kolagen dan elastin, serta mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan kulit.
  • Gunakan pelembab udara jika berada di lingkungan atau ruangan dengan kelembapan yang rendah, jika memungkinkan.

Jenis Penyakit Kulit Bersisik

Kulit bersisik dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari langsung, cuaca yang terlalu panas/dingin, asupan makanan yang tidak sehat, hingga kurang minum air putih. Tapi kulit bersisik juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan, seperti:

Keratosis Aktinik

Keratosis aktinik (AK) adalah suatu kondisi prakanker yang umumnya disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet. Tanpa pengobatan, kondisi ini bisa berkembang dan berubah menjadi karsinoma sel skuamosa. Gejala utamanya berupa kulit kering bersisik yang menebal dan mengalami perubahan warna. Area kulit yang terkena keratosis aktinik juga terkadang terasa sakit saat disentuh dan kasar seperti amplas.

Pityriasis Rosea

Pityriasis rosea juga bisa menyebabkan kulit kering bersisik dan ditandai dengan ruam kulit. Pityriasis rosea akan diawali dengan munculnya 1 titik bulat seperti berwarna merah atau kecoklatan pada bagian tengah tubuh, seperti dada dan perut. Kondisi yang menyebabkan kulit kering bersisik ini bisa menyerang siapa saja. Namun, orang yang berusia 10–35 tahun lebih rentan mengalaminya.

Kutu Air

Selain di tubuh, kulit kering bersisik juga bisa terjadi di kaki. Salah satu penyebabnya adalah kutu air (athlete’s foot). Kondisi ini bisa terjadi pada kaki yang basah dan lembap akibat memakai sepatu yang ketat dalam waktu yang lama.

Kutu air biasanya ditandai dengan ruam yang gatal dan bersisik pada sela-sela dan telapak kaki. Jika sudah parah atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, kutu air juga bisa menyebar ke bagian kaki lainnya.

Iktiosis

Beberapa kelainan atau masalah pada kulit yang diturunkan dari orang tua ke anak dapat menyebabkan kulit kering bersisik, salah satunya adalah iktiosis. Pada penderita iktiosis, terjadi mutasi genetik yang menyebabkan sel-sel kulit baru tumbuh lebih cepat daripada sel-sel kulit mati. Akibatnya, sel-sel kulit mati menjadi menumpuk dan membuat kulit tampak kering bersisik.

Panu

Orang yang tinggal di negara beriklim tropis seperti Indonesia lebih rentan terinfeksi panu (tinea versicolor). Kondisi penyebab kulit kering bersisik ini dipicu oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia, yang normal terdapat pada kulit. Cuaca panas dan lembap serta banyak berkeringat dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan jamur penyebab panu. Saat kulit menjadi lebih hangat dan lembap, terjadi pertumbuhan jamur yang berlebihan. Itu sebabnya panu lebih sering dialami oleh orang yang tinggal di negara tropis. Panu biasanya diawali dengan munculnya bintik-bintik berwarna putih, coklat, atau merah muda yang terkadang disertai dengan kulit kering bersisik.

Sunburn

Berada di negara dengan indeks UV yang tinggi meningkatkan risiko mengalami kulit kering bersisik. Paparan sinar UV yang terlalu lama akan membuat sel-sel kulit rusak (sunburn). Hal tersebut membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan cara meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami sunburn. Kondisi ini biasanya diawali dengan ruam yang terasa panas, nyeri, dan gatal. Sunburn tidak hanya disebabkan oleh paparan sinar matahari, tetapi juga oleh penggunaan lampu UV, tanning bed, dan alat pengering nail art.

Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak tebal yang terasa gatal, nyeri, dan kulit kering bersisik.

Normalnya, proses pergantian sel kulit mati membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Namun, pada penderita psoriasis, pergantian sel kulit mati hanya memerlukan 3 atau 4 hari. Akibatnya, sel-sel kulit tersebut justru menumpuk dan menebal di permukaan kulit.

Dermatitis

Kulit kering bersisik juga dapat disebabkan oleh dermatitis, yaitu istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan peradangan pada kulit. Dermatitis memiliki banyak penyebab, mulai dari genetik, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, hingga paparan zat iritan. Ada beberapa jenis dermatitis yang dapat menyebabkan kulit kering bersisik, seperti dermatitis atopik (eksim), dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dan dermatitis stasis. Selain menyebabkan kulit kering bersisik, kondisi-kondisi tersebut juga biasanya dapat menimbulkan gatal, ruam, dan kulit melepuh.

Keuntungan dan Sisi Positif Mendonorkan Darah

Keuntungan dan Sisi Positif Mendonorkan Darah

Keuntungan dan Sisi Positif Mendonorkan Darah – Donor darah adalah kegiatan positif yang dilakukan secara sukarela untuk membantu sesama yang membutuhkan donor darah. Tentunya, kegiatan positif ini memiliki banyak manfaat, baik bagi penerima maupun pendonor. Untuk itu, tidak ada salahnya simak beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan ketika rutin melakukan donor darah. Selain itu, ketahui beberapa persyaratan yang perlu kamu ikuti sebelum melakukan donor darah.  Saat melakukan proses donor darah, artinya kamu memberikan sedikit darah kamu bagi orang yang membutuhkan. Biasanya, darah akan diambil sebanyak 480 mililiter. Umumnya, pria boleh memberikan donor darah secara rutin setiap 3 bulan sekali, sedangkan wanita 4 bulan sekali.  Biasanya, ada beberapa kondisi yang benar-benar membutuhkan donor darah, seperti seseorang yang mengalami kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, hingga pengidap gangguan darah. “Tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pendonor, seperti kondisi kesehatan, usia, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah sampai kadar hemoglobin. “

Menjaga Kesehatan Jantung

Manfaat donor darah lainnya adalah membantu kamu menjaga kesehatan jantung. Sebuah penelitian pada tahun 2013 pada Journal of Blood Medicine, mengatakan bahwa kegiatan donor darah mampu menurunkan kadar zat besi yang terlalu tinggi dalam tubuh sehingga menurunkan risiko gangguan jantung.

Baca Juga :  Inilah Jenis Penyakit Usus yang Sering di Derita

Menurunkan Risiko Kanker

Dengan mendonorkan darah secara rutin, kamu dapat menurunkan kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini bisa dirasakan sebagai manfaat donor darah sehingga kamu bisa menurunkan risiko kanker.

Melansir dari Journal of The National Cancer Institute, kelebihan zat besi dapat menyebabkan berbagai kerusakan organ akibat radikal bebas. Dengan menurunkan kadar zat besi, hal ini bisa membantu kamu untuk mengurangi risiko penyakit kanker.

Itulah beberapa manfaat donor darah yang bisa kamu rasakan. Namun, sebelum melakukan donor darah ada beberapa persyaratan yang perlu kamu ikuti, seperti sehat jasmani dan rohani, usia 17–65 tahun, berat badan minimal 45 kilogram, memiliki tekanan darah, dan hemoglobin yang baik saat pemeriksaan.

Meningkatkan Kesehatan Mental

Melakukan donor darah membuat kamu membantu orang lain secara tidak langsung. Tentunya, hal ini akan membuat perasaan menjadi lebih baik dan nyaman.

Menurut Mental Health Foundation, ada beberapa dampak yang bisa kamu rasakan ketika rutin membantu orang lain pada kesehatan mental. Mulai dari menurunkan tingkat stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan juga membantu kamu menyingkirkan pikiran negatif.

Mencegah Perburukan Gangguan Kesehatan

Sebelum melakukan donor darah, biasanya kamu akan melalui beberapa pemeriksaan kesehatan. Jadi, kamu dapat mengetahui gangguan kesehatan yang kamu alami dan melakukan pengobatan lebih dini. Dengan begitu, kamu bisa mencegah perburukan gangguan kesehatan.

Tentunya, hal ini bisa menjadi manfaat donor darah yang akan kamu rasakan. Ada beberapa pemeriksaan yang biasanya dilakukan sebelum melakukan donor darah. Mulai dari tekanan darah, suhu tubuh, kesehatan jantung, kondisi hemoglobin, hingga tingkat zat besi. Jika dalam pemeriksaan menunjukkan hasil yang kurang baik, kamu tidak dapat melakukan donor darah.

Mengontrol Berat Badan

Penelitian pada tahun 2012 yang ditulis dalam jurnal Public Health Nutrition yang berjudul “BMI and Obesity in US Blood Donors: A Potential Public Health Role for The Blood Centre”, mengatakan bahwa tiap pusat donor darah akan melakukan penimbangan berat badan pada tiap pendonor. Kegiatan ini bisa dilakukan untuk memastikan kamu mengalami obesitas atau tidak.

Organ Tubuh yang Bisa Kamu Donorkan Jika Kamu Berminat

Organ Tubuh yang Bisa Kamu Donorkan Jika Kamu Berminat

Organ Tubuh yang Bisa Kamu Donorkan Jika Kamu Berminat – Donor organ tubuh adalah proses pembedahan untuk mengeluarkan organ atau jaringan dari satu orang (pendonor organ) dan menempatkannya ke orang lain (penerima). Transplantasi diperlukan karena organ penerima gagal atau rusak karena penyakit atau cedera. Transplantasi organ adalah salah satu kemajuan besar dalam pengobatan modern. Sayangnya, kebutuhan akan pendonor organ jauh lebih besar daripada jumlah orang yang benar-benar mendonor. Bahkan seperti yang dikutip Cleveland Clinic, setiap hari di Amerika Serikat ada sekitar 21 orang meninggal karena menunggu organ dan lebih dari 107.380 pria, wanita, dan anak-anak menunggu transplantasi organ demi menyelamatkan jiwa.

Pankreas

Pankreas yang sehat (bisa memproduksi insulin secara normal) berasal dari pendonor yang baru saja meninggal atau pendonor yang masih hidup (yang hanya bisa mendonorkan sebagian saja). Lalu, pankreas ditanamkan ke tubuh orang yang biasanya mengidap diabetes. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Endocrinology di tahun 2013, tingkat kelangsungan hidup pasien lebih dari 95 persen pada satu tahun pascatransplantasi dan menjadi 88 persen dalam lima tahun setelah pankreas ditanam. Meski tingkat keberhasilannya tinggi, selalu ada risiko. Misalnya, sistem kekebalan mengenali pankreas yang ditanam sebagai benda asing dan terjadi penolakan atau terbentuk gumpalan darah di pembuluh darah.

Baca Juga : Rumah Sakit Mewah dan Fasilitas Lengkap di Jakarta

Ginjal

Seseorang yang baru saja meninggal bisa mendonorkan ginjalnya atas persetujuan diri dan keluarga yang ditandatangani semasa hidup. Lalu, ginjal diletakkan pada tubuh penerima yang ginjalnya telah gagal dan tidak lagi berfungsi dengan baik, dilansir Mayo Clinic.

Ginjal yang telah diambil akan disimpan di es atau dihubungkan ke mesin yang menyediakan oksigen dan nutrisi hingga ginjal ditransplantasikan ke penerima. Peluang hidup penerima adalah 96 persen pada satu tahun dan menjadi 79 persen dalam lima tahun pasca transplantasi. Transplantasi ginjal adalah pilihan bagi orang dengan penyakit ginjal lanjut atau gagal ginjal. Risiko kematian lebih rendah dan kualitas hidup lebih baik daripada menjalani dialisis (cuci darah) seumur hidup.

Kornea

Ketika kita mendengar “donor mata” yang diambil bukan seluruh bola mata, melainkan bagian kornea saja. Mengutip Donate Life, satu donor kornea bisa memulihkan penglihatan dua orang sekaligus! Berbeda dengan donor organ yang lain, dalam konteks donor mata, setiap orang adalah donor universal. Artinya, golongan darah pendonor tidak harus sama dengan penerima.Lebih dari 95 persen transplantasi kornea sukses mengembalikan penglihatan penerima!

Apa syarat untuk menjadi pendonor mata? Menurut Bank Mata Indonesia, syaratnya adalah berusia di atas 17 tahun, memiliki kornea yang jernih, serta tidak mengidap penyakit tertentu (hepatitis, glaukoma, tumor mata, leukemia, HIV, dan lainnya). Selain itu, mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah pendonor meninggal dunia.

Usus

Dibandingkan organ yang lain, transplantasi usus mungkin lebih jarang terdengar. Ini merupakan pilihan pengobatan terakhir untuk pasien gagal usus dengan komplikasi yang mengancam nyawa. Siapa yang membutuhkan transplantasi? Yaitu mereka yang ususnya tidak bisa lagi mencerna makanan atau menyerap cairan, elektrolit, dan nutrisi penting. Usus yang rusak akan diangkat lalu diganti dengan usus yang sehat dari pendonor. Yang biasanya didonorkan setelah meninggal adalah usus kecil, bukan usus besar. Berdasarkan data dari Organ Donation, lebih dari 85 persen orang bisa bertahan hidup setidaknya satu tahun setelah transplantasi usus.

Paru – Paru

Transplantasi paru-paru direkomendasikan untuk seseorang yang punya penyakit paru-paru tingkat lanjut ketika metode pengobatan lain tidak berhasil. Menurut National Health Service (NHS), penyakit yang dimaksud ialah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis kistik, hipertensi pulmonal, hingga fibrosis paru idiopatik.

Seberapa besar peluang hidup kita setelah menerima transplantasi paru? Berdasarkan data dari WebMD, lebih dari 80 persen orang bertahan hidup dalam satu tahun setelah transplantasi paru. Namun, jumlahnya menjadi 55-70 persen tiga tahun pascatransplantasi.

Jantung

Setelah meninggal, jantung kita bisa didonorkan untuk orang yang mengalami gagal jantung. Ketika jantung sudah tersedia, penerima masih harus diseleksi berdasarkan golongan darah, ukuran tubuh, dan informasi medis lainnya untuk melihat kecocokan. Siapa yang bisa mendonorkan jantungnya? Yang masuk kriteria adalah individu yang baru saja meninggal atau mengalami mati otak, tetapi tubuhnya masih “hidup” berkat bantuan alat medis. Transplantasi jantung bisa menyelamatkan nyawa seseorang dan memberi “kehidupan baru”. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, tingkat kelangsungan hidup cukup tinggi, yaitu 85 persen pada satu tahun setelah menerima donor jantung.

Hati

Transplantasi hati dilakukan untuk mengganti hati yang sakit dengan yang sehat. Yang didonorkan bisa sebagian maupun seluruhnya. Hati yang sehat diperoleh dari orang yang baru saja meninggal. Mengapa seseorang butuh transplantasi hati? Dilansir Johns Hopkins Medicine, prosedur ini direkomendasikan jika kita punya penyakit hati stadium akhir atau gagal hati kronis. Ini adalah kondisi yang serius dan bisa mengancam nyawa.

Rumah Sakit Mewah dan Fasilitas Lengkap di Jakarta

Rumah Sakit Mewah dan Fasilitas Lengkap di Jakarta

Rumah Sakit Mewah dan Fasilitas Lengkap di Jakarta – Tidak hanya memberi pelayanan kesehatan yang baik, beberapa rumah sakit di Jakarta dikenal mewah karena fasilitas tambahannya yang lengkap dan peralatan canggih. Berkat berbagai pelayanan dan fasilitas yang dimilikinya, tidak sedikit orang yang memilih merogoh kocek sedikit lebih dalam demi dirawat di rumah sakit yang satu ini. Rumah sakit terbesar di Jakarta bisa jadi pilihan tempat berobat bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Rumah sakit ini tidak hanya memiliki area yang luas, tetapi juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas serta pelayanan terbaik untuk kenyamanan pengunjung. Dari banyaknya rumah sakit di Jakarta, ada beberapa rumah sakit besar yang bisa jadi pilihan untuk berobat. Bagi yang penasaran di mana saja lokasinya, berikut adalah rumah sakit terbesar di Jakarta dengan fasilitas lengkap dan pelayanan terbaik.

Baca Juga : Tips untuk Menghindari Agar Kulit Tidak Bersisik

Rumah Sakit EMC Alam Sutera

Berdiri sejak tahun 2007 lalu, Rumah Sakit EMC Alam Sutera siap memberi pelayanan terbaik bagi warga Tangerang Selatan, baik melalui jalur umum maupun BPJS. Rumah sakit yang bergerak di bawah PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) ini memiliki setidaknya tujuh layanan unggulan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Neuroscience Center.
  • Kawasaki Center.
  • Hepatobilier Center.
  • Digestive & Bariatric Center.

Selain di Alam Sutera, Rumah Sakit EMC juga bisa Anda temukan di Cibitung, Cikarang, Pekayon, Pulomas, Tangerang, dan Sentul.

Alamat: Jalan Alam Sutera Boulevard No. Kav. 25, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran

Dikenal sebagai salah satu rumah sakit swasta tertua di Jakarta, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran telah dilengkapi fasilitas yang semakin lengkap, dari kelas tiga hingga suite. Dengan visi utama menjadi penyedia layanan kesehatan yang berfokus pada pasien, Mitra Keluarga Kemayoran menawarkan enam Pusat Layanan Unggulan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Heart and Vascular Center.
  • Snoring and Sleep Disorder Clinic.
  • Orthopedic Center.
  • Urology Center.

Untuk memudahkan Anda dalam membuat janji dan pendaftaran, pelayanan Mitra Keluarga Kemayoran juga dapat diakses melalui Mitra Keluarga App (Aplikasi).

Alamat: Jalan HBR Motik, RT.13/RW.6, Kb. Kosong, Kemayoran, Jakarta Utara.

Nomor telepon: (021) 6545555

Primaya Hospital PGI Cikini

Pada September 2021 lalu, Primaya Hospital berupaya meningkatkan dan memodernisasi pelayanannya melalui kerja sama dengan RS PGI Cikini sehingga berubah nama menjadi Primaya Hospital PGI Cikini. Rumah sakit mewah di Jakarta yang hanya berjarak 10 menit dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir ini menawarkan berbagai layanan unggulan seperti berikut.

  • Kidney Center (Ginjal).
  • Oncology Center (Kanker).
  • Heart & Vascular Center (Jantung & Pembuluh Darah).

Rumah sakit yang identik dengan bangunan Belanda ini menerima pasien BPJS Kesehatan sehingga bisa menjangkau lebih banyak kalangan. Primaya Hospital PGI Cikini juga menyediakan tempat tidur untuk pasien kelas III hingga VVIP.

Alamat: Jalan Raden Saleh Raya No.40, RT.12/RW.2, Cikini Menteng, Jakarta Pusat.

Nomor telepon: (021) 38997777

Rumah Sakit Pondok Indah

Telah mengantongi akreditasi dari Joint Commision International (JCI), Rumah Sakit Pondok Indah termasuk dalam jajaran rumah sakit mewah di Jakarta. Rumah sakit yang juga memiliki cabang di Jakarta Barat dan Bintaro ini menawarkan delapan Center of Excellence. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  • Aesthetic Clinic & Breast Centre.
  • Jakarta Knee and Shoulder Orthopedic Sport (JKSSC).
  • Jakarta Spine Clinic (JSC).
  • Women & Fetal Diagnostic Center.

Rumah sakit swasta yang telah berdiri sejak tahun 1986  ini menyediakan 17 tempat tidur kelas III, 24 kelas II dan I, 92 VIP, dan 19 VVIP.

Alamat: Jalan Metro Duta Kav. UE, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Nomor telepon: (021) 7657525

Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan

Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam memberi pelayanan terbaik pada masyarakat, Rumah Sakit Mayapada telah bekerjasama dengan National Healthcare Group (NHG) Singapore untuk memberi perawatan berstandar internasional . .Selain menyediakan layanan selama 24 jam, Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan juga menawarkan 11 Center of Excellence. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Tahir Neuroscience Center.
  • Dermato & Aesthetic Clinic.
  • Gastro Intenstinal & Liver Center.
  • Spine and Arthroplasty Center.

Rumah sakit di Jakarta Selatan ini menyediakan fasilitas kamar dengan kelas Junior, The Suite, dan The Presidential Suite dengan fasilitas yang paling mewah.

Alamat: Jalan Lebak Bulus I No. Kav. 29, RT.6/RW.4, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Nomor telepon: (021) 29217777

Rumah Sakit Siloam MRCCC

Dibuka sejak 2011, Rumah Sakit Siloam MRCCC (Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center) telah menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang secara khusus menangani pengobatan kanker. Rumah sakit milik Lippo Group ini menawarkan berbagai Pusat Layanan Unggulan (Center of Excellence). Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Breast Cancer Care Alliance (BCCA).
  • Gastro Colonoscopy Care (GCC).
  • Cancer Information Center (CIC).
  • Gynecology Oncology Clinic.

Meski fokus menjadi salah satu rumah sakit kanker di Jakarta, MRCCC tetap memberi pelayanan kesehatan lainnya. Dari 176 tempat tidur yang tersedia, sebanyak dua di antaranya bahkan merupakan kamar suite untuk persalinan dan kelahiran. Rumah sakit ini pun menerima pasien dengan BPJS.

Alamat: Jalan Garnisun 1 No. 2–3, RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Nomor telepon: (021) 29962888

Penyakit Berbahaya pada Tubuh Manusia Berasal dari Virus

Penyakit Berbahaya pada Tubuh Manusia Berasal dari Virus

Penyakit Berbahaya pada Tubuh Manusia Berasal dari Virus – Kata “virus” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati atau hilang. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan muncul virus-virus baru yang terkadang bisa saja membuat manusia atau makhluk hidup lainnya sakit. Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Berdasarkan pengertian virus di atas, maka dapat dikatakan bahwa virus adalah organisme parasit, yang mana ia membutuhkan inang untuk bertahan hidup. mikroorganisme ini harus menemukan inang untuk bereproduksi, termasuk melalui sel tubuh manusia. Tanpa menumpang ke tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi diri. Beberapa spesies organisme ini bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk dapat berkembang biak. Jika ia tidak menemukan inang, virus tidak bisa hidup dalam waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa daftar penyakit yang disebabkan oleh virus:

Baca Juga :

Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan lembap atau daerah tropis, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Peningkatan kasus demam berdarah dengue biasanya terjadi di musim hujan. Gejala yang muncul akibat virus ini di antaranya adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, muntah, serta ruam.

Chikungunya

Virus chikungunya dibawa oleh nyamuk yang juga menyebarkan demam berdarah dengue dan virus zika. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui darah yang terinfeksi.

Gejala paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus ini adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain yang mungkin muncul bisa berupa sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam.

Hepatitis Viral

Hepatitis viral merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis C. Virus ini menyerang organ hati dan biasanya menyebar melalui makanan maupun minuman yang terkontaminasi, cairan tubuh, seperti darah dan sperma penderita yang telah terinfeksi virus ini.

Selain itu ada pula penyakit hepatitis akut yang diduga disebabkan oleh infeksi virus lain, seperti adenovirus maupun SARS-CoV-2.

Gejala hepatitis viral ini beragam, bahkan ada pula penderita yang tidak menunjukkan gejala apa pun hingga bertahun-tahun lamanya. Diagnosis biasanya didapatkan setelah melakukan tes darah.

Rabies

Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terjangkit virus. Gejala rabies antara lain adalah demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, ketakutan pada air, bahkan kelumpuhan.

Rubella

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat berbahaya bagi janin, bila dialami oleh ibu hamil. Hal ini karena penyakit rubella bisa menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin.

Gejala rubella atau disebut juga campak Jerman ini umumnya adalah demam ringan dan ruam yang dimulai dari area wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh.

Zika

Virus zika umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, tetapi bisa juga menyebar melalui hubungan seksual atau aliran darah dari ibu ke janin.

Gejala dari penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat berupa demam, ruam, nyeri sendi dan otot, gatal di seluruh tubuh, sakit kepala, dan konjungtivitis. Janin yang terinfeksi dari ibunya berisiko mengalami mikrosefalus.

HIV/AIDS

Saat masuk ke dalam tubuh, virus HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh penderitanya dengan cara menghancurkan sel darah putih, sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi.

AIDS sendiri adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV.

COVID-19

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan sesak napas. Gejala ini dapat muncul 2–14 hari setelah terinfeksi virus.

Selain penyakit-penyakit di atas, masih banyak penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti Ebola, kutil kulit atau kutil kelamin, polio, dan rotavirus. Penanganan masing-masing penyakit ini juga berbeda-beda tergantung penyebabnya.

Meski kekebalan tubuh bisa melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, ada beberapa virus yang berkembang dengan sangat cepat, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengatasinya.

Pilek

Pilek adalah infeksi virus paling umum yang ditandai dengan gejala berupa bersin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini lebih sering menyerang anak-anak.

Flu

Flu biasanya memilki gejala yang lebih serius daripada pilek, yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, meriang, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini umumnya lebih mudah menyebar saat musim hujan karena iklim yang lembap.

Cacar air

Cacar air paling sering dialami oleh anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk juga terjadi pada orang dewasa. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini dapat menyebar dengan mudah antarmanusia.

Ruam dan gatal merupakan gejala paling umum dari cacar air. Gejala tersebut bisa muncul di wajah, dada, punggung, atau bagian inti tubuh, hingga menyebar ke bagian tepi bahkan seluruh tubuh.

Penyakit Berbahaya yang Berasal dari Bakteri

Penyakit Berbahaya yang Berasal dari Bakteri

Penyakit Berbahaya yang Berasal dari Bakteri – Terdapat ribuan macam bakteri yang ada di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, ada jenis bakteri baik yang berguna untuk kesehatan. Tapi, ada juga jenis bakteri yang tergolong berbahaya karena kebal atau resisten dengan antibiotik. Untuk diketahui, resistensi antibiotik dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan. Karena infeksi bakteri jadi sulit diobati, bahkan menyebabkan infeksi parah yang mematikan. Bakteri adalah organisme mikroskopis sel tunggal yang hidup hampir di mana-mana. Bakteri hidup di setiap iklim dan lokasi di bumi. Beberapa bakteri hidup di udara, beberapa lagi hidup di air dan beberapa lainnya hidup di tanah.

Sebagian besar bakteri tidak berbahaya bagi manusia dan bahkan menguntungkan. Dalam saluran pencernaan manusia, bakteri baik membantu pencernaan dan menghasilkan vitamin. Bakteri juga membantu sistem kekebalan, membunuh bakteri jahat dan patogen berbahaya lainnya. Namun, ada beberapa macam bakteri dan pada kondisi tertentu bakteri bisa menjadi berbahaya bagi tubuh. Karena bakteri bisa saja menyerang organ tubuh dan menimbulkan banyak penyakit. Berikut macam-macam bakteri yang sering menyerang tubuh dan bisa menyebabkan penyakit serius yang dilansir dari berbagai sumber.

Baca Juga : Inilah 6 Penyakit yang Menggangu Kenyamanan Tenggorokan

Disentri

Tak hanya disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica, penyakit disentri juga merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yakni bakteri Shigella. Penyakit ini juga kerap disebut sebagai shigellosis atau disentri basiler. Gejala disentri biasanya meliputi kram perut, demam, mual, muntah, dan feses berdarah. Pada beberapa orang, shigellosis tidak akan memunculkan gejala. Namun, pada beberapa orang lainnya, gejala disentri dapat muncul 1–3 hari setelah terinfeksi bakteri. Untuk memastikan penyebab disentri, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan feses.

Tipes

Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini umumnya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. Jika sudah terinfeksi, biasanya Anda akan merasakan berbagai gejala, seperti demam tinggi, lesu, lemas, sakit perut, diare, dan sakit kepala.

Untuk menangani tipes, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik dan beberapa obat lain untuk mengurangi gejala yang Anda rasakan. Anda bisa mendapatkan vaksinasi tifoid dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah tipes.

Tetanus

Infeksi bakteri Clostridium tetani dapat menyebabkan Anda terkena penyakit tetanus. Gejala utama penyakit ini adalah otot rahang kaku (trismus) sehingga Anda kesulitan menelan. Selain itu, Anda juga dapat mengalami gejala lain, seperti otot leher dan perut kaku, demam, dan keringat berlebih. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan tetanus. Oleh karena itu, penanganan dilakukan untuk mengobati gejala tetanus yang muncul dan menangani luka yang menjadi penyebab masuknya bakteri. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik dan berbagai obat lain untuk mengurangi gejala tetanus. Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk melakukan vaksinasi tetanus.

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyerang manusia dan hewan. Cara penularan leptospirosis adalah melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urine hewan, misalnya tikus dan kucing, yang terinfeksi oleh bakteri tersebut. Leptospirosis yang tidak diobati dengan tuntas dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti meningitis, gagal hati, kerusakan ginjal, gagal napas, bahkan kematian.

Diare

Selain dapat disebabkan oleh infeksi virus, diare juga merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh  bakteri, yaitu bakteri Salmonella dan E. coli. Saat Anda mengalami diare, Anda akan mengalami beberapa gejala berikut:

  • Buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari
  • Konsistensi tinja berubah dari padat menjadi cair
  • Kram atau nyeri perut
  • Kembung
  • Dehidrasi

Diare dapat terjadi selama 1–2 hari (diare akut) atau hingga 3–4 minggu (diare kronis).

Tuberkulosis

Penyakit tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri yang utamanya menyerang paru-paru. TB adalah penyakit menular dan berpotensi mengancam nyawa. Penularannya terjadi jika Anda menghirup percikan air liur dari penderita TB yang batuk atau bersin. Pengobatan TB dilakukan dengan cara mengonsumsi obat antituberkulosis (OAT) sesuai petunjuk dokter. Pengobatan ini bukan hanya bertujuan untuk mengobati TB, melainkan juga untuk mencegah penularan dan kekambuhan TB, serta mencegah terjadinya TB MDR.

Tetanus

Infeksi bakteri Clostridium tetani dapat menyebabkan Anda terkena penyakit tetanus. Gejala utama penyakit ini adalah otot rahang kaku (trismus) sehingga Anda kesulitan menelan. Selain itu, Anda juga dapat mengalami gejala lain, seperti otot leher dan perut kaku, demam, dan keringat berlebih.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan tetanus. Oleh karena itu, penanganan dilakukan untuk mengobati gejala tetanus yang muncul dan menangani luka yang menjadi penyebab masuknya bakteri. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik dan berbagai obat lain untuk mengurangi gejala tetanus. Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk melakukan vaksinasi tetanus.

Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi jamur, virus, atau bakteri. Salah satu bakteri penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya hanya terjadi pada salah satu bagian paru. Kondisi ini berisiko tinggi dialami orang yang memiliki penyakit pernapasan dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Inilah 6 Penyakit yang Menggangu Kenyamanan Tenggorokan

Inilah 6 Penyakit yang Menggangu Kenyamanan Tenggorokan

Inilah 6 Penyakit yang Menggangu Kenyamanan Tenggorokan – Odynophagia atau tenggorokan sakit saat menelan merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi ini dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman sehingga kerap mengganggu aktivitas sehari-hari.  Sakit tenggorokan saat menelan bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu, salah satunya adalah radang amandel.  Sakit tenggorokan bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya merasa sakit saat menelan makanan maupun minuman. Sakit tenggorokan ditandai dengan rasa nyeri, iritasi, atau kering dan bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri. Selain infeksi, sakit tenggorokan ternyata juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Umumnya, sakit tenggorokan terjadi karena adanya infeksi virus yang biasanya bisa pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, jika sakit tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri bakteri, maka pengobatan perlu dilakukan segera. Selain itu, sakit tenggorokan yang terjadi sebagai gejala penyakit juga harus segera mendapat penanganan medis agar terhindar dari komplikasi berbahaya. Nyeri pada tenggorokan yang biasanya disertai dengan rasa sakit saat menelan makanan dan minuman, bisa menjadi tanda dari penyakit tertentu. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang sering ditandai dengan tenggorokan sakit saat menelan:

Baca Juga : Tips untuk Mencegah Terjadinya Asam Urat

GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Larutan asam ini dapat membuat kerongkongan dan tenggorokan sakit dan terasa seperti terbakar. Selain sensasi terbakar, GERD juga menyebabkan gejala seperti mulas di sekitar dada.

Tumor

Penyebab sakit tenggorokan yang satu ini mungkin kurang umum. Biasanya, sakit tenggorokan yang disebabkan oleh tumor disertai dengan gejala lain seperti perubahan suara, sulit menelan, adanya benjolan dan penurunan berat badan.

Alergi

Ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap pemicu alergi seperti serbuk sari, rumput, dan bulu hewan peliharaan, sistem kekebalan akan berusaha mengeluarkan bahan alergen tersebut. Kondisi inilah yang akan memicu gejala seperti hidung tersumbat, mata berair, bersin, dan sakit tenggorokan.

Infeksi HIV

Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV. Seseorang yang terinfeksi HIV mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi jamur atau infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV).

Infeksi Mononukleosis 

Pada beberapa kondisi, sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius, misalnya infeksi mononukleosis. Penyakit ini terjadi karena ada infeksi virus Epstein Barr. Infeksi ini ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam dan sakit pada tenggorokan serta kesulitan menelan makanan dan minuman.

Epiglotitis 

Penyakit ini terjadi karena ada peradangan pada katup yang memisahkan saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Peradangan pada bagian ini sering ditandai dengan nyeri pada tenggorokan.

Abses Peritonsil 

Sakit tenggorokan yang terjadi dalam jangka panjang sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, bisa jadi kondisi tersebut terjadi karena ada penyakit serius, seperti abses peritonsil. Penyakit ini terjadi karena ada pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang amandel.

Tonsillitis 

Salah satu penyakit yang ditandai dengan sakit di tenggorokan dan kesulitan dalam menelan adalah tonsillitis alias radang tenggorokan. Pada kondisi ini, amandel mengalami peradangan atau inflamasi. Kondisi ini umum menyerang anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Faringitis

Radang tenggorokan atau faringitis juga bisa memicu tenggorokan sakit saat menelan makanan dan minuman. Kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan pada saluran yang menghubungkan hidung atau mulut dengan kerongkongan (esofagus) atau saluran pita suara (laring).

Laringitis 

Laringitis merupakan penyakit yang terjadi karena adanya peradangan pada laring, yaitu kotak pita suara di dalam tenggorokan. Penyakit ini memiliki gejala berupa sakit pada tenggorokan, batuk, demam, serta suara serak, atau kehilangan suara sama sekali.

Tips untuk Mencegah Terjadinya Asam Urat

Tips untuk Mencegah Terjadinya Asam Urat

Tips untuk Mencegah Terjadinya Asam Urat – Ada beragam pilihan obat asam urat yang bisa Anda coba, baik dengan cara alami maupun obat-obatan medis. Jenis obat ini umumnya bekerja dengan dua cara, yaitu meredakan rasa sakit dan mengurangi penumpukan kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat adalah peradangan pada sendi yang terjadi akibat adanya penumpukan asam urat dalam darah. Penyakit ini ditandai dengan nyeri sendi berat yang menyerang secara tiba-tiba dan bertahan cukup lama. Selain terasa nyeri, sendi juga bisa mengalami pembengkakan dan terasa kaku.  Penyakit asam urat terkadang tak cukup diatasi dengan penanganan rumahan. Pada beberapa kasus, pengidapnya perlu mengonsumsi obat asam urat untuk mengelola gejalanya. Umumnya obat asam urat bekerja dengan dua cara. Ada obat yang membantu proses pengeluaran asam urat lewat urine, serta ada juga yang mengurangi metabolisme purin menjadi asam urat.

Baca Juga : Pertanda pada Orang Dewasa Jika Cacingan

Cara Mencegah Asam Urat

Selain memanfaatkan obat-obatan untuk mengatasi asam urat, perubahan gaya hidup juga penting dilakukan guna mencegah serangan asam urat dan mengurangi tingkat keparahan asam urat. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah asam urat:

  • Membatasi asupan makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut
  • Menghindari minuman beralkohol dan minuman manis tinggi gula, terutama fruktosa
  • Minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter sehari
  • Mempertahankan berat badan ideal melalui diet seimbang dan olahraga teratur

Itulah berbagai macam obat asam urat yang perlu Anda ketahui. Meski beberapa obat alami di atas diyakini dapat mengatasi asam urat, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya.

Obat Asam Urat Alami

Sebelum bertemu dengan dokter, ada beberapa obat asam urat alami yang bisa Anda coba untuk meringankan keluhan. Obat alami ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam urat dalam darah, sehingga dapat menekan risiko terjadinya serangan. Berikut ini adalah beberapa jenisnya:

Kopi

Manfaat kopi sebagai obat asam urat alami telah didukung oleh banyak penelitian. Kopi mengandung asam klorogenat yang dapat meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Selain itu, kopi juga diduga dapat menghalangi kerja enzim yang menghasilkan asam urat sehingga kadar asam urat dalam darah bisa menurun.

Meski begitu, pertimbangkan penggunaan kopi jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang membuat Anda perlu membatasi konsumsi minuman ini, misalnya tekanan darah tinggi atau aritmia.

Buah Tinggi Antioksidan

Buah berwarna gelap, seperti anggur atau bluberi, diduga bisa menjadi obat asam urat alami karena kaya akan antioksidan yang dapat menjaga agar kadar asam urat tetap terkendali. Buah ceri juga dinilai efektif menurunkan kadar asam urat sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat.

Makanan Kaya Vitamin C

Pilihan obat asam urat alami lainnya adalah makanan yang kaya akan vitamin C, misalnya buah-buahan seperti buah kersen, jeruk, dan jambu merah. Vitamin C mampu meningkatkan pembuangan asam urat melalui urine, sehingga kadar asam urat dalam darah juga menurun.

Akupunktur

Selain konsumsi makanan atau minuman tertentu untuk mengatasi asam urat, teknik pengobatan akupunktur juga dipercaya dapat menekan produksi asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan asam urat. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas akupunktur sebagai obat asam urat alami. Meski begitu, manfaat akupunktur dalam meredakan nyeri kronis serta radang sendi sudah terbukti sehingga baik dan aman untuk penderita penyakit asam urat.

Pertanda pada Orang Dewasa Jika Cacingan

Pertanda pada Orang Dewasa Jika Cacingan

Pertanda pada Orang Dewasa Jika Cacingan – Cacingan adalah sebutan untuk infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit tersebut menginfeksi bagian usus sehingga menimbulkan sederetan gejala. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, anak-anak biasanya lebih sering mengalaminya karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih belum sempurna. Cacingan pada orang dewasa dapat terjadi tanpa disadari. Kemunculan kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit perut, diare, mual, muntah, kelelahan, dan penurunan berat badan. Tidak banyak orang yang tahu mengenai jenis-jenis cacing penyebab cacingan pada orang dewasa. Berbeda jenis cacing, berbeda pula cara penularannya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk mengenali jenis-jenis cacing penyebab cacingan agar Anda terhindar dari cacingan.

Baca Juga : Penyakit Berbahaya pada Tubuh Manusia Berasal dari Virus

Gejala Cacingan pada Orang Dewasa

Tanda-tandanya amat bergam, tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, gejala umumnya meliputi:

  • Feses mengandung cacing.
  • Kulit kemerahan, gatal dan ruam. Bahkan, beberapa orang melihat bentuk cacing pada kulit.
  • Mengalami diare lebih dari dua minggu.
  • Sembelit berkepanjangan.
  • Perut kembung dan bengkak.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Anus terasa gatal, terutama pada malam hari.
  • Sering mengalami reaksi alergi pada kulit.
  • Sering kelelahan.
  • Nyeri sendi dan otot
  • Terhambatnya tumbuh kembang anak.
  • Mengalami kaki gajah atau filariasis.

Penyebab Cacingan

Kamu mungkin penasaran apa saja cacing yang berbahaya. Nah, ada berbagai jenis cacing yang bisa menginfeksi tubuh manusia, yaitu cacing pita, kremi, gelang, Trichinella, tambang, dan pipih.  Seseorang dapat terinfeksi melalui cara berikut:

  • Menyentuh benda yang telah terkontaminasi telur cacing.
  • Mengonsumsi  makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi telur parasit tersebut.
  • Tidak mencuci tangan setelah menyentuh tanah.
  • Berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas tanah.
  • Konsumsi makanan mentah atau setengah matang.

Jenis-Jenis Cacing dan Cara Penularannya

Ada beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada orang dewasa. Sebenarnya, cacing ini tidak khusus menginfeksi orang dewasa, tapi juga dapat menginfeksi anak-anak, bahkan hewan. Jenis-jenis cacing penyebab cacingan antara lain:

Cacing Gelang

Infeksi cacing gelang dapat terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi telur cacing gelang. Anda yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi cacing ini.

Cacing Pipih

Cacing ini hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia. Sebenarnya cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan daripada manusia. Namun, jika Anda sering mengonsumsi sayuran mentah, terutama selada air, Anda berisiko terinfeksi cacing ini. Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang terkontaminsi telur cacing.

Cacing Tambang

Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Jka Anda berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau media yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing untuk masuk ke dalam tubuh Anda dengan menembus kulit sangat besar.

Cacing Trikinosis

Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva berdiam di usus manusia dan tumbuh menjadi dewasa. Setelah itu larva akan berkembang biak dan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain.

Cacing Kremi

Cacing ini merupakan jenis cacing gelang. Bentuknya sangat kecil, tidak berbahaya, tetapi sangat umum menginfeksi orang dewasa, terlebih anak-anak. Cacing kremi tinggal di usus besar dan rektum.

Manusia dapat terinfeksi cacing ini jika menyentuh telur-telur cacing kremi dan menelannya. Saking kecilnya, telur cacing kremi mudah terbang dan terhirup oleh manusia.

Cacing Pita

Selama ini banyak orang yang tahu bahwa cacing pita hanya menular melalui konsumsi daging yang kurang matang. Padahal, cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing pita, lalu menyebabkan infeksi.

Cacing pita terbilang mengerikan karena bisa tumbuh di dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 cm dan hidup selama 30 tahun.