Organ Tubuh yang Bisa Kamu Donorkan Jika Kamu Berminat – Donor organ tubuh adalah proses pembedahan untuk mengeluarkan organ atau jaringan dari satu orang (pendonor organ) dan menempatkannya ke orang lain (penerima). Transplantasi diperlukan karena organ penerima gagal atau rusak karena penyakit atau cedera. Transplantasi organ adalah salah satu kemajuan besar dalam pengobatan modern. Sayangnya, kebutuhan akan pendonor organ jauh lebih besar daripada jumlah orang yang benar-benar mendonor. Bahkan seperti yang dikutip Cleveland Clinic, setiap hari di Amerika Serikat ada sekitar 21 orang meninggal karena menunggu organ dan lebih dari 107.380 pria, wanita, dan anak-anak menunggu transplantasi organ demi menyelamatkan jiwa.
Pankreas
Pankreas yang sehat (bisa memproduksi insulin secara normal) berasal dari pendonor yang baru saja meninggal atau pendonor yang masih hidup (yang hanya bisa mendonorkan sebagian saja). Lalu, pankreas ditanamkan ke tubuh orang yang biasanya mengidap diabetes. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Endocrinology di tahun 2013, tingkat kelangsungan hidup pasien lebih dari 95 persen pada satu tahun pascatransplantasi dan menjadi 88 persen dalam lima tahun setelah pankreas ditanam. Meski tingkat keberhasilannya tinggi, selalu ada risiko. Misalnya, sistem kekebalan mengenali pankreas yang ditanam sebagai benda asing dan terjadi penolakan atau terbentuk gumpalan darah di pembuluh darah.
Baca Juga : Rumah Sakit Mewah dan Fasilitas Lengkap di Jakarta
Ginjal
Seseorang yang baru saja meninggal bisa mendonorkan ginjalnya atas persetujuan diri dan keluarga yang ditandatangani semasa hidup. Lalu, ginjal diletakkan pada tubuh penerima yang ginjalnya telah gagal dan tidak lagi berfungsi dengan baik, dilansir Mayo Clinic.
Ginjal yang telah diambil akan disimpan di es atau dihubungkan ke mesin yang menyediakan oksigen dan nutrisi hingga ginjal ditransplantasikan ke penerima. Peluang hidup penerima adalah 96 persen pada satu tahun dan menjadi 79 persen dalam lima tahun pasca transplantasi. Transplantasi ginjal adalah pilihan bagi orang dengan penyakit ginjal lanjut atau gagal ginjal. Risiko kematian lebih rendah dan kualitas hidup lebih baik daripada menjalani dialisis (cuci darah) seumur hidup.
Kornea
Ketika kita mendengar “donor mata” yang diambil bukan seluruh bola mata, melainkan bagian kornea saja. Mengutip Donate Life, satu donor kornea bisa memulihkan penglihatan dua orang sekaligus! Berbeda dengan donor organ yang lain, dalam konteks donor mata, setiap orang adalah donor universal. Artinya, golongan darah pendonor tidak harus sama dengan penerima.Lebih dari 95 persen transplantasi kornea sukses mengembalikan penglihatan penerima!
Apa syarat untuk menjadi pendonor mata? Menurut Bank Mata Indonesia, syaratnya adalah berusia di atas 17 tahun, memiliki kornea yang jernih, serta tidak mengidap penyakit tertentu (hepatitis, glaukoma, tumor mata, leukemia, HIV, dan lainnya). Selain itu, mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah pendonor meninggal dunia.
Usus
Dibandingkan organ yang lain, transplantasi usus mungkin lebih jarang terdengar. Ini merupakan pilihan pengobatan terakhir untuk pasien gagal usus dengan komplikasi yang mengancam nyawa. Siapa yang membutuhkan transplantasi? Yaitu mereka yang ususnya tidak bisa lagi mencerna makanan atau menyerap cairan, elektrolit, dan nutrisi penting. Usus yang rusak akan diangkat lalu diganti dengan usus yang sehat dari pendonor. Yang biasanya didonorkan setelah meninggal adalah usus kecil, bukan usus besar. Berdasarkan data dari Organ Donation, lebih dari 85 persen orang bisa bertahan hidup setidaknya satu tahun setelah transplantasi usus.
Paru – Paru
Transplantasi paru-paru direkomendasikan untuk seseorang yang punya penyakit paru-paru tingkat lanjut ketika metode pengobatan lain tidak berhasil. Menurut National Health Service (NHS), penyakit yang dimaksud ialah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis kistik, hipertensi pulmonal, hingga fibrosis paru idiopatik.
Seberapa besar peluang hidup kita setelah menerima transplantasi paru? Berdasarkan data dari WebMD, lebih dari 80 persen orang bertahan hidup dalam satu tahun setelah transplantasi paru. Namun, jumlahnya menjadi 55-70 persen tiga tahun pascatransplantasi.
Jantung
Setelah meninggal, jantung kita bisa didonorkan untuk orang yang mengalami gagal jantung. Ketika jantung sudah tersedia, penerima masih harus diseleksi berdasarkan golongan darah, ukuran tubuh, dan informasi medis lainnya untuk melihat kecocokan. Siapa yang bisa mendonorkan jantungnya? Yang masuk kriteria adalah individu yang baru saja meninggal atau mengalami mati otak, tetapi tubuhnya masih “hidup” berkat bantuan alat medis. Transplantasi jantung bisa menyelamatkan nyawa seseorang dan memberi “kehidupan baru”. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, tingkat kelangsungan hidup cukup tinggi, yaitu 85 persen pada satu tahun setelah menerima donor jantung.
Hati
Transplantasi hati dilakukan untuk mengganti hati yang sakit dengan yang sehat. Yang didonorkan bisa sebagian maupun seluruhnya. Hati yang sehat diperoleh dari orang yang baru saja meninggal. Mengapa seseorang butuh transplantasi hati? Dilansir Johns Hopkins Medicine, prosedur ini direkomendasikan jika kita punya penyakit hati stadium akhir atau gagal hati kronis. Ini adalah kondisi yang serius dan bisa mengancam nyawa.